Batam - SMP Negeri 28 merupakan satu di antara enam sekolah yang ada di Kota Batam menjadi pilot project penerapan program sekolah penggerak.
Sekolah Penggerak yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) merupakan program merdeka belajar, yang memberikan keleluasaan kepada guru untuk menggunakan kreativitas dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah berbasis proyek sebagai kurikulum sekolah penggerak.
Baca juga:
Menikmati Kesegaran Sungai Gintung
|
Kepala Sekolah SMPN 28 Batam, Boedi mengungkapkan bahwa tahun ini pihaknya melaksanakan tiga pembelajaran berbasis proyek yakni bhinneka tunggal ika, gaya hidup berkelanjutan, dan kearifan lokal. Dalam pelaksanaannya didampingi oleh guru-guru lintas mata pelajaran.
"Saya bersyukur untuk hari ini kami dapat melaksanakan kegiatan selebrasi pembelajaran proyek penguatan karakter profil pelajar Pancasila yang bertemakan Bhinneka Tunggal Ika yang diikuti peserta didik kelas VII dengan lancar dan tertib, ” ucapnya, Jum'at (5/11).
Untuk proyek pertama ini siswa/siswi menampilkan tari dari berbagai daerah di Indonesia, di antaranya tari Manuk Dadali berasal dari Jawa Barat, tari Tor Tor dari Sumatera Utara, tari Piring dari Sumatera Barat, tari Zapin dari Kepulauan Riau, dan tari Balelebo dari Nusa Tenggara Timur.
"Kita berharap setelah mengikuti kegiatan ini peserta didik dapat mengeksplorasi pengalaman melaui proses sehingga semakin kreatif, inovatif, kritis, bertanggung jawab dan memperoleh nilai essensial pembelajaran yang lebih bermakna, serta semakin mengenal dan mencintai budaya Indonesia yang beraneka ragam, ” ujar Budi.
Baca juga:
Wahana Bebek Air Disiapkan Ada Disariland
|
Terlihat beberapa orangtua juga menyaksikan penampilan anak-anaknya dengan antusias bahkan ada beberapa orangtua yang memberikan saweran ketika ada siswa/siswi menari Tor Tor.